Halaman baru

Kamis, 28 Oktober 2010

Dalam Cerita Pagi Ini

Kutemui matahari yang bersinar dengan terang
Kudengar suara burung bernyanyi menyambutnya
Sudah lama tak kurasakan pagi yang begitu indah
Suasana pegunungan berbalut awan kedamaian


Dalam termenungku kulihat
Gegap gempita ibu-ibu berjalan membawa sebuah bekal
Mengejar matahari demi secuil kebahagiaan
Dan demi anaknya sang pujaan


Kulihat semangat yang menyala-nyala
Kulihat cucuran keringat itu menghasilkan buah
Tapi bukan buah rejeki yang berlimpah
Melainkan rejeki yang tak lekang oleh zaman


Aku malu dengan semua itu
Aku merasa tak pantas dengan semua ini
Insan dengan niat bekerja keras dan tekad yang kuat
Hanya mendapat serpihan-serpihan benih


Adakah keadilan didunia ini?
Adakah kesalahan yang mereka buat hingga hidupnya demikian?
Sedangkan orang yang berbalut dasi dan kemeja duduk diam
Mereka seolah hanya menjadi pecundang diantara kekuasaan


TUHAN, jika Engkau ijinkan semua ini
Jadikanlah mereka orang yang berada dalam pelukan Surga-Mu


Yohanes Edy Purnomo
28 Oktober 2010

Selasa, 26 Oktober 2010

Usang dan tua berbalut kenyataan

Dari balik rumah tua itu
Dalam sesak yang penuh sepi
Seorang nenek yang menjaga
Seorang nenek yang setia

Dulu hari yang dilalui bersama anak-anaknya
Tawa penuh keramahan bersambut
Kini tinggal kenangan dan hanya dalam angan
Semua anak pergi dan tak ada yang tinggal

Sungguh kenyataan yang ironi
Semuanya sekarang terbayar dalam sepi
Seolah menghilang dan muncul dengan mendekati sang ajal

Dia nenek yang dulu kuat
Kini kesepian dan berharap
Hanya satu kalimat yang dia ingat
"Aku ingin bersamamu anakku"



Yohanes Edy Purnomo
26 Oktober 2010

Jumat, 22 Oktober 2010

Tanpa kata kucoba bercerita

Kulihat dia dalam album fotonya
Terdiam saat kutatap penuh makna
Seolah dirinya yang hanya jadi pujaan


Saat diambang melawan rasa kantukku
Kusempatkan menulis isi hatiku
Lewat tulisan ini kuberkata
Lewat karya ini kucoba terbuka


Mengakui dirimu sebagai ciptaan yang indah
Mewakili semua yang indah didunia


Terima kasih buat semua
Terima kasih ^_~


Yohanes Edy Purnomo
22 Oktober 2010

Selasa, 19 Oktober 2010

Terlihat sempurna

Puisi untukmu...
Kutulis dalam sedih dan anganku
Mendekat erat dalam segala kekuranganku

Diam ku tak berati ku tak suka
Menyendiri ku bukan berarti tak suka
Aku hanya menunggu kesempatan itu datang
Aku hanya kesepian yang ada dalam mimpi

Inilah aku, yang selama ini mengagumimu
Inilah aku, bukan seoarang yang kaya dan bersinar
Aku hanya orang biasa yang merindukan cinta




Teruntukmu disana, moga-moga terdengar.

18 Oktober 2010.
Yohanes Edy Purnomo

Senin, 18 Oktober 2010

Tak ada yang tahu

Tanpa tahu yang kukira selama ini
Hanyalah sebuah kesengajaan darimu
Sekian lama aku mengenal dirimu
Aku hanya kau jadikan sebagai pelampiasanmu

Dirimu seolah tak mau tahu
Dirmu seolah tak mau mengerti

Tapi semua telah terjadi
Semua telah berakhir
Cukup sudah kasih sayangmu
Cukup cintamu sampai disini

Aku yang terpenjara sepi hari ini
Mengaku dan merenungkan
Betapa kejamnya dirimu
Terhadap manusia yang tak bersalah ini


Yohanes Edy Purnomo
surabaya,18 Oktober 2010

Rabu, 13 Oktober 2010

Lihat rindu itu tiupkan sejuta kata

Jiwa yang diliputi oleh kenangan
Meliputi raga dengan bayangan
Sehingga rasa ini berbaur dengan keindahan

Rasa itu mendengar
Rasa itu mengepakan sayapnya
Menuju ke alam impian

Dirinya, Dirimu dan Mereka
Melihat betapa hatiku memimpikan
Seorang yang berada dalam angan

Rindu itu tiupkan sejuta kata
Mengalahkan makna jiwa bersemi rasa

Rindu itu melantunkan dengan lantang
Dan berbicara dengan seorang pujaan



Salam beriring pujian,

Yohanes Edy Purnomo
Surabaya, 13 Oktober 2010

Selasa, 12 Oktober 2010

Rindu untuk-Nya


Terlantun syair alam berirama
Mengiringi pagi dengan hangatnya
Sungguh besar tak terhingga
Kuasa kasih setia

Salam sembah dari yang hina
Berbaur makna yang mulia
Untuk memuji nama-Nya
Sang Pencipta segala yang ada

Sebagai ungkapan rasa cinta
Dan satu kata rindu dari hamba


Yohanes Edy Purnomo
edy.p09@hotmail.com
Surabaya, 12 Oktober 2010


Minggu, 10 Oktober 2010

Jika aku bukan "aku"

Aku yang berkaca, aku yang bercerita
Menafsirkan segala yang ada

Jika aku bukanlah 'aku'
Siapakah aku ini?
Jika aku hanya memikirkan diri sendiri
Siapakah 'aku' ini?

Terlintas ketika 'aku' bukanlah siapa-siapa
Bukan 'dia' yang hebat
Atau 'kamu' yang berhias kemewahan
Mungkin 'Mereka' yang hebat berkata lain
'Mereka' mengira semua kesombongan ada di 'aku'
Yang mengaitkan semua kesombongan dengan bahasanya

Tapi aku bukanlah 'aku'
Aku hanya orang yang mencoba bertahan
Mencoba berkembang lewati masa
Meingikuti semua mimpi yang diharap menjelma
Menghiasi hari dengan senyumnya

Aku berharap untuk aku yang ini
Aku berharap pada aku yang nanti
Aku berharap oleh dia yang menemani
Jika aku bukanlah 'aku'


Yohanes Edy P
Surabaya, 10.10.10

Kamis, 07 Oktober 2010

Sudah siapkah hatimu??

Seiring berlalu...Seiring berjalan waktu
Sudah siapkah akan jalanmu?
Sudah siapkah anda dengan apa yang mendadak?

Mungkin bukan aku saja yang belum siap
Tapi kita juga belum siap akan yang baru
Mengutip lagu "Pelan-pelan saja"

Ya pelan-pelan saja,
Yang penting dapat memuaskan batinmu
Memuaskan sekelilingmu dengan segenap sukacitamu


Ya begitulah....Pelan-pelan saja..
Pelan-pelan saja kutulis blog ini demi satu kata "BELAJAR"

Terima kasih buat :
Para ce2 : Knia elly, lili arsh...hohoho^_^
Para ko2 : eric (udah pantes dipanggil ko2 gag tuh?) hohoho^_^
Thnks buat semua...
Semangat dan sukses selalu
God Bless u All^_^

Kisah ikan dan nelayan

By : Yohanes Edy Purnomo
Created : 26 September 2010

Deru ombak menghempas nafas
Menderu sayu dengan derasnya
Mengalahkan derasnya suara hati

Ikan-ikan berpacu dengan limpahan air
Mengelilingi samudera demi jati diri
Mengemban misi alamnya yang murni

Oh Nelayan..
Angin deras, mendung dan
Terik panas tak jadi hambatan
Ribuan kilometer pun tak jadi alasan
Memburu dan mencari

Sejuta benih dan sejuta ikan
Terangkut dan terbeli
Demi sebuah rupiah
Yang menghidupi anak istri

Bukan arogan yang ada
Bukan tidak menyayangi alam isi
Tapi hanya ingin mencari sejuta gizi
Buat manusia didunia fana ini

Mengapung dalam retakan

By : Yohanes Edy Purnomo
Created : 23 September 2010
Posted : 23 September 2010

Mudah saja kau bilang tak suka
Mudah saja kau bilang hina
Mudah saja kau bilang tak ada

Lihatlah retakan itu
Menganga, semakin melebar
Melebar dalam tiap detiknya

Kau bilang itu semua hanya impian
Kau bilang itu hanya hiasan
atau kata-kata belaka
yang menghiasi setiap perahu hidup

Biarlah layarnya terus berkembang
Mengepak lebar dengan hiasan tali tambang
Menggegap dan menuju arah tujuan

Mungkin aku bukan siapa-siapa
Tapi percayalah bahwa semua itu berubah
Semua itu berganti seiring perahu yang terapung
Yang tertiup angin dan menemukan pelabuhannya.